7 Cara Para Ahli melibatkan orang lain untuk pengambilan proses keputusan


Proses   pengambilan  keputusan   dapat  menjadi   sangat  lamban   apabila  seorang  pengambil  keputusan  melakukan  terlalu  banyak   konsultasi  dengan  berbagai  pihak  , baik  didalam  maupun  diluar  organisasi . Tidak  dapat  disangkal  bahwa  proses  konsultasi  dengan  berbagai  pihak  bukan  saja  perlu tetapi   harus  di lakukan . Hal  ini telah  dengan  jelas  ditunjukkan  oleh  pengalaman  dari  berbagai  organisasi , terutama  organisasi – organisasi  besar.
Alasannya  ialah  bahwa  dalam  menghadapi  situasi  propblematik  yang  rumit , kemampuan  seseorang  yang  terbatas  tidak  memungkinkannya  memecahkan  masalah  tersebut  secara  tuntas  betapapun  tinggi  kemampuan-nya . Artinya , diperlukan  bantuan orang  lain  , seperti  misalnya  dalam  pengumpulan  dan  pengolahan  informasi  , dan  dalam  mengkaji   berbagai  alternatif  yang  mungkin  ditempuh .  Ini  berarti  bahwa  semua  pihak  yang  ada   sangkut  pautnya  dengan  keputusan  yang  hendak  di ambil  turut  di libatkan  dalam  proses  pengambilan  keputusan .


Para  ahli  telah  menemukan  tujuh  cara  untuk  melibatkan  orang  lain  dalam  proses  pengambilan  keputusan :

1 .  konsultan  yang  bersifat  memberitahukan  dengan  menggunakan  pendekatan  ini  seorang  pengambil  keputusan berkata , “ Saya  telah  mengambil  keputusan  demikian  , terserah  saudara  menerimanya  atau  tidak.” Gaya   ini  sering  digunakan  oleh  manajer  yang  otokratis  orang  lain  hanyalah  melaksanakannya  karena  penolakan  terhadap  keputusan  itu  diancam dengan  berbagai  jenis  sanksi .


2 .  Konsultasi  yang  bersifat  menjual , dengan  menggunakan  pendekata  ini  seorang  pengambil  keputusan  berkata  , “ Inilah  keputusan  yang  telah  saya  ambil . Izinkan  saya  menjelaskan   kepada  saudara  , dan  mudah-mudahan  saudara  menerimanya   sebagai  suatu  keputusan  yang  baik  . “ Gaya  ini  sering  digunakan  oleh  seorang  manajer  yang  memerlukan  dukungan  orang  lain  bukan  saja  dalam  bentuk  persetujuan  atas  ketepatan   keputusan  itu  , akan  tetapi  juga  dalam  pelaksanaanya . 

3 . Konsulatan  yang  memancing  reaksi  orang  lain . Dengan  menggunakan  pendekatan  ini  seorang  manajer  akan  berkata  “  Saya  merencanakan  mengambil  keputusan  demikian , dan  saya  mengharapkan  pendapat  anda  untuk  keputusan  tersebut , “ Gaya  ini  bersifat  lunak  dari  gaya  kedua tersebut  di  atas , sebab  dalam  hal  ini  manajer  pengambil  keputusan  yakin  akan  kebenaran tindakanya , akan  tetapi  perlu  dukungan  orang  lain .

4 . Konsultasi  yang  bersifat   minta  pertimbangan  yang  lain  . Dengan  menggunakan  pendekatan   ini  seorang  manajer  pengambil   mengatakan “ Saya  sedang  memikirkan  untuk  bertindak  demikian  , saya  harapkan  saran  saudara  yang  dapat  saya  lakukan , apakah  menyempurnakannya  atau  mengubahnya  supaya  menjadi  tindakan  yang  tepat . “ Biasanya  proses  konsultasi  demikian  dilakukan  dengan  meminta  pendapat  orang  lain  . mungkin  karena  orang  yang  diajak  berkonsulatasi  itu  dipandang  memiliki  pengetahuan  yang  lebih  tinggi  tentang  proses  pengambilan  keputusan , atau  mungkin  pula  orang  lain  itu  dipandang   memiliki  pengalaman   yang  lebih  luas . 

5 .Konsultasi  dengan  partisipasi  aktif  pihak  orang  lain. Dalam  menggunakan  pendekatan  ini  seorang  manajer  pengambil  keputusan  akan  berkata  ,” kita  mengadapi  situasi  problematik   demikian , saya  minta   pendapat  saudara – saudara  dan  saya  akan  mengambil  keputusan  berdasarkan  pendapat  yang  saudara  - saudara  kemukakan  itu . “ Gaya  ini  biasanya  digunakan  oleh  seorang  manajer  yang  demokratis , terutama  dalam  menghadapi  situasi  problematik  yang  rumit  di dalamnya  terkadang  banyak   sekali  masukan  dari  berbagai  pihak , terutama  dari  mereka  yang  akan  terlibat  dalam  berbagai  langkah  dalam  proses  pengambilan  keputusan , diperlukan .

6 . Konsultasi  dengan  penekanan  kuat  pada  pendapat  orang lain . Dalam menggunakan  pendekatan  ini  seorang  manajer  pengambilan  keputusan  akan  berkata  , “ Beginilah  situasi  yang  kita  hadapi , dan  inilah  kendala-kendala  yang  harus  kita  atasi . Marilah  mengambil  keputusan  akhir  bersama –sama  “  Gaya  ini  merupakan  kelanjutan  dari  gaya  kelima  tersebut  di atas .


7 . Konsultasi  yang  bersifat  pendelegasian  , kalau  seorang  manajer  menggunakan  pendekatan  ini  ia  akan  berkata  , “ Saudara  tentunya  mengetahui  apa  yang  harus  saudara  lakukan  saya  mempercayakan  kepada  saudara  , tindakan  apa  yang akan  saudara  ambil  , dan  langkah  apa  yang akan  saudara  tempuh  . “ Gaya  ini  biasanya  digunakan  bila :

a . Masalah  yang  dihadapi  dan  hendak  dipecahkan  tidak  terlalu  rumit .
b . Teknik – teknik  pemecahanya  telah  dikuasai  oleh  orang  yang  diharapkan  bertindak .
c . Prosedur  organisasional  tentang  hak  ,  wewenang  , dan  kewajiban  telah  jelas .


Gejala – gejala  yang  tampak  dengan  jelas  dewasa  ini , ialah  kecenderungan  bagi  para  manajer  untuk  menggunakan  perkonsultasian  yang bersifat  partisipatif  dan  pendelegasian  . Kesimpulannya  adalah  kemahiran  seorang  manajer  sebagai  pengambil  keputusan  akan  sangat  ditentukan  oleh  kemampuannya  mencari  keseimbangan  yang  tepat  antara  pengikutsertaan  orang  lain  dan  peranan  manajer  yang  bersangkutan  dalam  proses  pengambilan  keputusan  tersebut .





Comments

Popular posts from this blog

4 CARA MENGELOLA RISIKO DALAM BERBISNIS

CARA MENGHINDARI RISIKO DALAM BERBISNIS